Sabtu, 17 Desember 2011

Server RIM di Indonesia, Devisa Hemat Rp 2 Miliar/Bulan



Jika Research In Moton (RIM) benar-benar mau membangun server BlackBerry di Indonesia, maka devisa negara diyakini bisa dihemat sangat besar. Jumlahnya bahkan sampai di kisaran Rp 2 miliar per bulan.

Irvan Nasrun, Ketua Bidang Indonesia Internet Exchange & Data Center Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) berasumsi, taruh lah pengguna Blackberry di Indonesia sudah mencapai angka 4 juta lebih.

Nah, dengan rata-rata penggunaan bandwidth per user sekitar 0,65 kbps maka total bandwidth pengguna BlackBerry di Indonesia sekitar 2,6 Gbps.

"Jadi operator seluler di Indonesia minimal telah mengeluarkan biaya sekitar Rp 2,6 miliar/bulan untuk membeli bandwidth internasional (dengan asumsi harga bandwidth internasional per Mbps sebesar Rp 1 juta)," tukas Irvan.

Asumsi lainnya adalah, jika penggunaan bandwidth BlackBerry tak terlalu boros. Seperti hanya untuk layanan BBM, chatting, bertukar file, serta untuk mengakses konten-konten lokal, maka penggunaan bandwidthnya diperkirakan lebih rendah, yakni sekitar 1,95 Gbps.

Dengan asumsi harga bandwidth internet 1 Mbps sebesar Rp 1 juta maka biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 1,95 miliar/bulan.

"Jadi dengan adanya server RIM di Indonesia maka akan terjadi penghematan devisa sebesar Rp 1,95 miliar atau hampir Rp 2 miliar per bulan," Irvan menandaskan.

sumber: detikinet.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar